Selasa, 19 April 2011

Tips Sebelum Pindah Profesi



Hidup adalah perjuangan tanpa henti yang terus menantang apapun yang ada di depan mata kita. Semakin banyak tantangan , maka semakin kita merasa hidup kita ini sangatlah berarti dan tidak membosankan. begitu juga dengan pekerjaan kita sehari-hari. Ada kalanya kita merasa bosan dengan pekerjaan kita yang selalu monoton dan merasa tidak menantang lagi atau bahkan karena kita tidak tahan dengan tekanan yang diperoleh di perusahaan? Sehingga memutuskan untuk berganti profesi. Hal ini wajar, dan sangatlah manusiawi.
Memang banyak orang yang mengundurkan diri dari perusahaannya, lalu memilih bidang pekerjaan yang sama sekali berbeda. Bagaimanapun juga, kita memang membutuhkan tantangan terus-menerus untuk membuat diri kita lebih bersemangat, dan terus berkembang. Jadi, tak ada salahnya bila Anda berganti profesi: dari sekretaris menjadi wartawan, dari public relations officer menjadi peneliti, dan lain sebagainya. Namun, mengubah karier membutuhkan pemikiran yang matang, dan kemauan kuat untuk belajar. Maka jika Anda merasa berganti profesi memang perlu Anda lakukan. Berikut enam langkah untuk mulai mencapainya.

1. Ciptakan daftar karier yang paling membuat Anda berminat. Pastikan untuk melakukan riset untuk mengetahui seluk-beluk pekerjaan ini. Yang paling mudah, misalnya, standar gajinya. Selain itu, apa tugas-tugas Anda, apakah mengharuskan Anda untuk banyak melakukan perjalanan, apa tantangan terbesar dari pekerjaan tersebut, atau bagaimana potensi bidang ini untuk karier Anda.

2. Lakukan pencarian lowongan kerja berdasarkan daftar yang Anda buat. Beri penekanan pada pekerjaan yang tampak paling banyak dicari daripada lainnya, dan coret jenis pekerjaan yang tampaknya tidak akan cukup berkembang.
3. Pilih daftar bidang pekerjaan yang sudah Anda jadikan pilihan utama, lalu pertimbangkan kapan Anda akan memulai karier yang baru ini. Beberapa pekerjaan mungkin akan membutuhkan training singkat, yang bisa Anda lakukan sebelum mulai bekerja, atau sesudahnya. Banyak sekali bidang yang membutuhkan training atau kursus, beberapa di antaranya adalah:

* Paralegal. Yang disebut asisten legal atau paralegal sebenarnya ada di semua departemen legal di perusahaan. Tugasnya antara lain menganalisa berbagai kebijakan pemerintah untuk perusahaan. Namun bila yang Anda maksud adalah paralegal di kantor-kantor pengacara, maka Anda bertugas untuk men-support para pengacara. Misalnya, mengumpulkan informasi atau melakukan penelitian mengenai klien atau pihak yang digugat klien.

* Pasar modal. Baik stock investor berpengalaman maupun investor saham pemula bisa mengikuti kursus saham seperti yang diadakan oleh Bursa Efek Indonesia. Materi investasi pasar modal diberikan untuk kelas basic, intermediate, sampai advance. BEI juga membuka kursus saham khusus untuk perempuan.
* Marketing. Banyak aspek dari bidang pemasaran yang bisa Anda pelajari, seperti integrated marketing communication, marketing research, marketing strategy, dan lain sebagainya. Beberapa perusahaan konsultan bisnis yang memiliki program ini di antaranya i-COACH, atau MarkPlus & Co.
* Penerjemahan. Anda tentu tahu, tidak sembarang orang bisa menjadi penerjemah. Untuk menjadi penerjemah yang menguasai tata bahasa, pendekatan bahasa budaya, dan bahasa nalar, Anda harus menguasai teknik-tekniknya. Salah satu lembaga pendidikan penerjemah yang menawarkan program ini adalah Hapsa et Studia, yang terletak di Gedung Widya Dharma Artha, jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
Masih banyak workshop yang bisa Anda ikuti, sesuai bidang pekerjaan yang Anda incar.

4. Kini Anda telah mengikuti kursus bidang Anda yang pertama. Tetapi, tugas Anda belum selesai. Selain menerima semua pengetahuan yang Anda butuhkan, Anda juga perlu menjalin hubungan atau networking dengan rekan-rekan dan instruktur di kelas Anda. Siapa yang tahu Anda bisa mendapatkan informasi pekerjaan dari mereka? Bila prestasi Anda cukup baik, bisa jadi instruktur Anda menawarkan pekerjaan langsung untuk Anda.

5. Mulailah membuat lamaran pekerjaan. Perbarui CV yang lama, dan sampaikan objective Anda, mengapa Anda ingin mengubah haluan. Berlatihlah untuk menjual diri Anda, mengenai minat dan pencapaian yang telah Anda lakukan. Lalu, bersiaplah untuk mulai bekerja!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar